Bersepeda air di danau Pit 1.
Kaltim Post
> August 3, 2005
> Dulunya Areal Tambang Gersang, Sekarang Danau dengan
> Hamparan Hutan
> Catatan Perjalanan Jurnalistik Humas Pasir (2)
> Setelah hampir satu jam menikmati keindahan alam di
> sekitar danau air tawar Pit I, rombongan melanjutkan
> kunjungan ke Pit II. Lokasi ini sebelumnya adalah
> areal tambang yang digali untuk diambil batubara
> yang terkandung di dalamnya, setelah direklamasi,
> saat ini menjadi danau yang didalamnya hidup
> berbagai jenis ikan dan disekelilingnya ditumbuhi
> berbagai jenis tanaman cepat tumbuh seperti Akasia,
> ketapang dan Sengon.
>
> JARAK antara Pit I dengan Pit II sekitar 500 meter.
> Di lokasi ini direncanakan sebagai tempat
> pemancingan umum. Namun, karena saat ini tidak ada
> lagi petugas dipekerjakan untuk menjaga areal ini,
> nampak sejumlah fasilitas yang ada ditumbuhi rumput.
> Dari keterangan, saat PT BHP KCI telah selesai
> melakukan kegiatan penambangan, lokasi ini dijadikan
> areal pemancingan bagi perusahaan. Tidak
> mengherankan saat ini terdapat keramba ikan yang
> kondisinya mulai rusak. Berbagai jenis ikan air
> tawar seperti mas, nila, gurami dan gabus (haruan)
> dibudidayakan dalam keramba tersebut, namun setelah
> ikan-ikan besar selanjutnya dilepas, dan lokasi ini
> kerap dijadikan lomba mancing pada setiap hari-hari
> besar, seperti peringatan Hut Kemerdekaan RI.
>
> Dulu sewaktu pertambangan batu bara PT BHP KCI
> masih aktif, di danau kerap dijadikan lokasi sebagai
> tempat lomba mancing, dan terkadang jika ada tamu
> perusahaan, tamu-tamu tersebut diajak memancing oleh
> pimpinan di Pit II,jelas penanggung jawab obyek
> wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis M
> Kamal kepada rombongan Jurnalistik Bagian Humas yang
> diketuai Nelson Pasaribu S Sos.
>
> Pada lokasi Pit II ini, tergambar hamparan hutan
> hijau disekeliling, yang lebih mengasyikkan, di
> sejumlah sudut juga dilengkapi pondok kecil bagi
> keluarga yang ingin bersantai sambil menikmati
> pemandangan disekitar danau, dan kalaupun bosan
> duduk dipondok, dapat juga duduk diatas batu kuring
> yang mengelilingi danau, atau berteduh di bawah
> pohon ketapang sambil menikmati semilir angin.
>
> Yang lebih berbeda lagi, karena sebelum perusahaan
> berakhir, hampir 2 ribu ikan dengan berbagai jenis
> dilepas diareal Pit II ini, maka jika pengunjung
> ingin melihat kumpulan ikan didanau, maka dapat
> dilakukan dengan cara menabur makan sisa atau
> membawa makanan khusus ikan, sehingga dapat
> disaksikan gelombang yang disertai munculnya
> ikan-ikan kepermukaan air untuk berebutan mengambil
> makanan yang dilempar.
>
> Hampir dua jam menikmati pemandangan pada Pit II,
> setelah puas beristirahat, rombongan pun menikmati
> bekal siang. Disela-sela menikmati pemandangan danau
> air tawar Pit II. Yosef mantan karyawan PT BHP KCI
> yang juga menyertai rombongan ikut berbagi cerita.
>
> Dulunya disekitar danau ini tidak ada pepohonan,
> gersang. Karena dibawah permukaan tanah mengandung
> batu bara. Namun dalam kurun waktu 10 tahun setelah
> batu bara habis, lingkungan danau ini direklamasi
> dan ditanami Akasia, Sengon dan sekarang telah
> tumbuh besar. Saat tiba waktu istrahat, sejumlah
> karyawan kerap memanfaatkan lokasi ini untuk sekedar
> rilek sambil menunggu waktu kembali kerja, terkadang
> muncul rusa dari dalam hutan untuk menikmati air
> danau ini, ungkapnya.
> Hamparan Hutan
> Catatan Perjalanan Jurnalistik Humas Pasir (2)
> Setelah hampir satu jam menikmati keindahan alam di
> sekitar danau air tawar Pit I, rombongan melanjutkan
> kunjungan ke Pit II. Lokasi ini sebelumnya adalah
> areal tambang yang digali untuk diambil batubara
> yang terkandung di dalamnya, setelah direklamasi,
> saat ini menjadi danau yang didalamnya hidup
> berbagai jenis ikan dan disekelilingnya ditumbuhi
> berbagai jenis tanaman cepat tumbuh seperti Akasia,
> ketapang dan Sengon.
>
> JARAK antara Pit I dengan Pit II sekitar 500 meter.
> Di lokasi ini direncanakan sebagai tempat
> pemancingan umum. Namun, karena saat ini tidak ada
> lagi petugas dipekerjakan untuk menjaga areal ini,
> nampak sejumlah fasilitas yang ada ditumbuhi rumput.
> Dari keterangan, saat PT BHP KCI telah selesai
> melakukan kegiatan penambangan, lokasi ini dijadikan
> areal pemancingan bagi perusahaan. Tidak
> mengherankan saat ini terdapat keramba ikan yang
> kondisinya mulai rusak. Berbagai jenis ikan air
> tawar seperti mas, nila, gurami dan gabus (haruan)
> dibudidayakan dalam keramba tersebut, namun setelah
> ikan-ikan besar selanjutnya dilepas, dan lokasi ini
> kerap dijadikan lomba mancing pada setiap hari-hari
> besar, seperti peringatan Hut Kemerdekaan RI.
>
> Dulu sewaktu pertambangan batu bara PT BHP KCI
> masih aktif, di danau kerap dijadikan lokasi sebagai
> tempat lomba mancing, dan terkadang jika ada tamu
> perusahaan, tamu-tamu tersebut diajak memancing oleh
> pimpinan di Pit II,jelas penanggung jawab obyek
> wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis M
> Kamal kepada rombongan Jurnalistik Bagian Humas yang
> diketuai Nelson Pasaribu S Sos.
>
> Pada lokasi Pit II ini, tergambar hamparan hutan
> hijau disekeliling, yang lebih mengasyikkan, di
> sejumlah sudut juga dilengkapi pondok kecil bagi
> keluarga yang ingin bersantai sambil menikmati
> pemandangan disekitar danau, dan kalaupun bosan
> duduk dipondok, dapat juga duduk diatas batu kuring
> yang mengelilingi danau, atau berteduh di bawah
> pohon ketapang sambil menikmati semilir angin.
>
> Yang lebih berbeda lagi, karena sebelum perusahaan
> berakhir, hampir 2 ribu ikan dengan berbagai jenis
> dilepas diareal Pit II ini, maka jika pengunjung
> ingin melihat kumpulan ikan didanau, maka dapat
> dilakukan dengan cara menabur makan sisa atau
> membawa makanan khusus ikan, sehingga dapat
> disaksikan gelombang yang disertai munculnya
> ikan-ikan kepermukaan air untuk berebutan mengambil
> makanan yang dilempar.
>
> Hampir dua jam menikmati pemandangan pada Pit II,
> setelah puas beristirahat, rombongan pun menikmati
> bekal siang. Disela-sela menikmati pemandangan danau
> air tawar Pit II. Yosef mantan karyawan PT BHP KCI
> yang juga menyertai rombongan ikut berbagi cerita.
>
> Dulunya disekitar danau ini tidak ada pepohonan,
> gersang. Karena dibawah permukaan tanah mengandung
> batu bara. Namun dalam kurun waktu 10 tahun setelah
> batu bara habis, lingkungan danau ini direklamasi
> dan ditanami Akasia, Sengon dan sekarang telah
> tumbuh besar. Saat tiba waktu istrahat, sejumlah
> karyawan kerap memanfaatkan lokasi ini untuk sekedar
> rilek sambil menunggu waktu kembali kerja, terkadang
> muncul rusa dari dalam hutan untuk menikmati air
> danau ini, ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar